Temuireng – Jatinom. Pemerintah Desa Temuireng menghadiri Workshop Penyusunan Rancangan APBDes Tahun Anggaran 2026 yang diselenggarakan Pemerintah Kecamatan Jatinom pada 4–5 Desember 2025 di Griya Persada Convention Hotel & Resort, Kaliurang, Sleman. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh desa se-Kecamatan Jatinom dan difokuskan pada penguatan kapasitas dalam penyusunan anggaran desa.
Workshop dibuka dengan pemaparan regulasi terbaru mengenai penggunaan Dana Desa (DD), Alokasi Dana Desa (ADD), Pendapatan Bagi Hasil (PBH), dan Bantuan Keuangan lainnya. Materi tersebut disampaikan oleh Pendamping Desa Kecamatan Jatinom, Hari Wibowo, yang menekankan pentingnya kepatuhan terhadap aturan teknis dalam proses penganggaran.
“Tahun 2026 membawa beberapa penyesuaian dalam kebijakan penggunaan DD dan ADD. Desa harus memastikan bahwa seluruh rencana kegiatan mengacu pada prioritas nasional maupun kebutuhan riil di lapangan, serta terdokumentasi dengan baik dalam perencanaan,” jelas Hari Wibowo dalam pemaparannya.
Setelah sesi regulasi, narasumber utama Tory Pradana, S.Kom dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Klaten memberikan pelatihan teknis mengenai penggunaan aplikasi Siskeudes, khususnya terkait perencanaan, penganggaran, dan evaluasi.
Dalam penjelasannya, Tory menegaskan bahwa kualitas dokumen APBDes sangat dipengaruhi oleh ketelitian desa dalam menginput data serta memastikan konsistensi antara RKPDes dan APBDes.
“Siskeudes bukan hanya alat input, tetapi instrumen kontrol. Desa harus memastikan setiap angka, uraian kegiatan, dan output benar-benar sesuai kebutuhan lapangan. Ketepatan data akan menentukan ketepatan anggaran,” tegasnya.
Dari Pemdes Temuireng, Nida Mufidah, Kasi Pelayanan dan Kesejahteraan yang hadir sebagai peserta, mengapresiasi penyampaian materi yang dinilai sangat membantu desa dalam menyiapkan APBDes 2026.
“Materi yang disampaikan narasumber sangat aplikatif dan memberi kami gambaran jelas mengenai arah kebijakan tahun depan. Pendampingan teknis Siskeudes juga memudahkan kami dalam melakukan simulasi penyusunan anggaran,” ungkap Nida.
Ia menambahkan bahwa insight yang diperoleh selama workshop akan langsung diterapkan dalam pembahasan internal desa.
“Kami membawa pulang banyak catatan penting. Ini sangat membantu agar proses penyusunan APBDes Temuireng 2026 lebih terarah, tepat aturan, dan sesuai kebutuhan masyarakat,” lanjutnya.
Kegiatan ditutup pada Jumat (5/12) dengan penyampaian rencana tindak lanjut serta pengumuman resmi dari panitia. Melalui keikutsertaan ini, Pemdes Temuireng diharapkan semakin siap menyusun APBDes 2026 secara akurat dan berkelanjutan, sehingga dapat mendukung pembangunan desa yang lebih efektif. (Soleh Febriyanto)