Temuireng, Jatinom – Sebagai wujud komitmen dalam mewujudkan misi kemandirian masyarakat, Pemerintah Desa (Pemdes) Temuireng terus mendorong pemberdayaan berbagai kelompok masyarakat, termasuk kelompok difabel. Salah satu upaya nyata dilakukan melalui kegiatan Pelatihan Pembuatan Telur Asin bagi Kelompok Difabel Desa Temuireng, yang digelar di aula kantor desa pada Kamis, 6 November 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh 17 anggota kelompok difabel dari total 20 anggota yang telah terbentuk sejak tahun 2022. Pelatihan tersebut menjadi bagian dari langkah Pemdes untuk menciptakan desa yang lebih inklusif, ramah, dan memberikan ruang kesetaraan bagi difabel.
Kasi Kesejahteraan dan Pelayanan Desa Temuireng, Nida Mufidah, menjelaskan bahwa pelatihan ini dirancang untuk menumbuhkan kemandirian dan kepercayaan diri para difabel agar lebih berdaya di lingkungannya.
“Kelompok difabel di Temuireng memiliki semangat yang besar untuk mandiri. Tantangan terbesar mereka bukan terletak pada kemampuan, tetapi pada kesempatan untuk hadir dan berperan bersama masyarakat,” ujar Nida.
Lebih lanjut, Nida menambahkan bahwa pelatihan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju kemandirian ekonomi bagi peserta. Pemilihan pembuatan telur asin sebagai materi pelatihan didasarkan pada kemudahan proses dan ketersediaan bahan yang sederhana namun memiliki peluang ekonomi yang baik.
“Sebagai langkah awal, kami memilih kegiatan yang sederhana tapi berdampak. Telur asin disukai banyak orang, bahan dan proses pembuatannya pun mudah dipelajari,” imbuhnya.
Sementara itu, narasumber kegiatan sekaligus kader difabel Desa Temuireng, Atik Sujiati, menyampaikan bahwa pelatihan ini memang belum sepenuhnya berorientasi bisnis. Namun, kegiatan ini menjadi pondasi awal bagi difabel untuk mulai berlatih keterampilan wirausaha yang nantinya dapat dikembangkan lebih lanjut.
Melalui kegiatan semacam ini, Pemdes Temuireng berharap semakin banyak kelompok difabel yang berdaya, produktif, dan berkontribusi aktif dalam pembangunan desa. (Soleh Febriyanto)